7Sep

4 Kebenaran Tentang Pulang

instagram viewer

Seventeen memilih produk yang menurut kami paling Anda sukai. Kami dapat memperoleh komisi dari tautan di halaman ini.

Aku berjalan di pintu, melemparkan koperku sembarangan ke lantai dapur dan duduk di sofa hijau yang sudah kukenal. saya ada di rumah; keluarga saya, teman-teman saya, labradoodle saya, tempat tidur saya, kamar mandi saya sendiri - semua orang dan semua yang saya dambakan selama berbulan-bulan tiba-tiba ada di depan saya.

Rambut, Wajah, Hidung, Mulut, Mata, Gaya Rambut, Alis, Bulu Mata, Ungu, Gaya,

Aku mungkin paling merindukan adikku.

Saya berharap semuanya benar-benar sempurna, dan untuk beberapa hari pertama, memang begitu. Tetapi, kebaruan memudar, dan sudah waktunya untuk menghadapi kenyataan berada di rumah. Saat itulah saya belajar beberapa pelajaran penting:

1. Jangan mengharapkan kesempurnaan. Sementara saya stres tentang ujian tengah semester, saya mulai mengidealkan rumah sebagai tempat yang sempurna di mana tidak ada hal buruk yang pernah terjadi. Namun, saudara perempuan berkelahi, orang tua mengomel, teman-teman membuat frustrasi dan itu benar-benar normal. (Ini hampir menghibur!)

2. Hidup terus berjalan tanpamu. Sulit untuk menyadari bahwa setiap orang telah mengisi waktu yang mereka habiskan bersama saya, dan mereka memiliki minat, kebiasaan, dan teman baru yang belum pernah saya temui. Saya harus memahami bahwa saya banyak berubah di perguruan tinggi, dan mereka juga berhak untuk berubah.

3. Jangan lelahkan dirimu. Saya pulang ke rumah, dan semua teman lama saya ingin bertemu dengan saya. Saya ingin melihat mereka juga, tetapi saya memiliki waktu terbatas untuk melakukannya. Saya harus memprioritaskan, dan saya yakin saya menyakiti orang, tetapi saya tahu bahwa jika saya mencoba hadir di setiap acara sosial yang mengundang saya, saya akan menjadi gila. Saya tidak punya waktu saya dan tidak ada waktu untuk keluarga saya.

4. Tunjukkan pertumbuhan; mendapatkan rasa hormat. Saya mencoba menunjukkan kepada orang tua saya bahwa saya telah dewasa dengan memasak makanan dan menjadi sedikit lebih membantu di sekitar rumah. Saya pikir, semakin saya bertindak seperti orang dewasa, semakin mereka akan memperlakukan saya seperti itu.

Transisi dari perguruan tinggi ke rumah memiliki tantangannya sendiri, tetapi tantangannya sepadan dengan hadiahnya. Berada di rumah adalah perubahan kecepatan yang menyenangkan, dan itu membantu saya meremajakan dan siap menghadapi sisa semester. Yang terpenting, itu memperkuat hubungan saya dengan teman dan keluarga saya dan mengingatkan saya bahwa saya selalu dapat mengandalkan mereka.

Menurutmu apa yang paling kamu rindukan dari rumah saat kamu kuliah?